Para anggota parlemen konservatif Mesir menyerukan larangan impor alat selaput dara buatan China. Seorang tokoh agama bahkan memfatwakan agar pengimpor atau pengguna alat itu dikucilkan.
Alat bernama Artificial Virginity Hymen itu didistribusikan perusahaan China, Gigimo, dengan harga 30 dollar AS (sekitar Rp 300.000). Alat itu membantu wanita yang baru menikah untuk mengelabui suami bahwa dia masih perawan. Alat itu akan mengeluarkan cairan seperti darah jika dimasuki alat kelamin pria atau pecah.
Gigimo mengiklankan produknya di seluruh negara-negara Arab. Sebagian besar warga Timur Tengah masih menganggap keperawanan adalah harga mati yang harus dimiliki seorang istri.
Sheik Sayed Askar, anggota Persaudaraan Muslim Mesir yang duduk dalam komite parlemen bidang keagamaan, mengatakan, alat itu akan menggoda para wanita Mesir untuk tidak menjaga keperawanannya. “Akan memalukan partai berkuasa jika mengizinkan produk itu masuk di pasaran,” katanya.
Tokoh agama terkemuka Mesir, Abdel Moati Bayoumi mengatakan, siapa pun yang mengimpor alat itu harus dihukum. “Produk ini mendorong hubungan seks terlarang. Islam melarang hubungan ini kecuali dalam pernikahan,” kata Bayoumi.
Produk itu juga menjadi pembicaraan heboh di dunia blog dan situs-situs berita Mesir.
Alat bernama Artificial Virginity Hymen itu didistribusikan perusahaan China, Gigimo, dengan harga 30 dollar AS (sekitar Rp 300.000). Alat itu membantu wanita yang baru menikah untuk mengelabui suami bahwa dia masih perawan. Alat itu akan mengeluarkan cairan seperti darah jika dimasuki alat kelamin pria atau pecah.
Gigimo mengiklankan produknya di seluruh negara-negara Arab. Sebagian besar warga Timur Tengah masih menganggap keperawanan adalah harga mati yang harus dimiliki seorang istri.
Sheik Sayed Askar, anggota Persaudaraan Muslim Mesir yang duduk dalam komite parlemen bidang keagamaan, mengatakan, alat itu akan menggoda para wanita Mesir untuk tidak menjaga keperawanannya. “Akan memalukan partai berkuasa jika mengizinkan produk itu masuk di pasaran,” katanya.
Tokoh agama terkemuka Mesir, Abdel Moati Bayoumi mengatakan, siapa pun yang mengimpor alat itu harus dihukum. “Produk ini mendorong hubungan seks terlarang. Islam melarang hubungan ini kecuali dalam pernikahan,” kata Bayoumi.
Produk itu juga menjadi pembicaraan heboh di dunia blog dan situs-situs berita Mesir.
0 komentar:
Posting Komentar