Aktivitas Merapi Tidak Pengaruhi Wisata

Share


Warga melintas di antara puing rumah warga yang hancur akibat Letusan Gunung Merapi di Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (27/10/2010)

YOGYAKARTA - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DI Yogyakarta, Istidjah M Danunagoro di Yogyakarta, Selasa (26/10/2010), mengatakan, secara umum kunjungan wisatawan ke DIY tidak terpengaruh aktivitas Merapi. Sejumlah wisatawan justru antusias mengamati aktivitas Merapi dari hotel atau di sekitar mereka menginap. Dampak aktivitas Merapi hanya dirasakan di wilayah Kaliurang dan sekitarnya

Pengelola hotel di kawasan Kaliurang mengeluhkan menurunnya tingkat hunian hotel sejak pemberitaan tentang status Merapi. Namun, di saat yang sama, kunjungan wisatawan yang ingin melihat Merapi dari dekat meningkat.

Melihat hal itu, aktivitas merapi bisa dikemas menjadi paket wisata minat khusus yang ditujukan bagi wisatawan tertentu dengan mempertimbangkan faktor keamanan dan keselamatan.

Soal pengemasan wisata minat khusus itu disampaikan Ketua Dewan Peneliti Pusat Studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada Chafid Fandeli menanggapi pertanyaan pelaku wisata dari Sleman dalam diskusi tentang pariwisata berwawasan lingkungan di Yogyakarta, Selasa.

Menurut Chafid, peningkatan aktivitas Gunung Merapi bisa dikemas menjadi paket wisata minat khusus karena tak sedikit wisatawan yang penasaran ingin melihat lelehan lava Merapi.

"Ketika aktivitas Merapi tengah meninggi beberapa tahun lalu, ada wisatawan asal Jerman yang ngotot masuk ke area Merapi. Ternyata dia itu vulkanolog yang memang telah mengenal Merapi," katanya.

Bagi sebagian orang, ujarnya, berada di tengah-tengah bencana menghasilkan sensasi tersendiri. Oleh karena itu, pelaku wisata bisa menangkap situasi semacam itu dengan menawarkan paket wisata yang sesuai. "Pelaku wisata bisa melakukan upaya-upaya agar aktivitas Merapi bisa menjadi paket wisata," ujarnya.

Berbahaya

Dalam konteks aktivitas Merapi, paket wisata itu bisa dibuat dengan menyediakan lokasi untuk melihat Merapi. Di lokasi tersebut, pelaku wisata bisa menyediakan teropong sehingga wisatawan bisa lebih leluasa mengamati aktivitas Merapi.

"Namun, ini harus dikelola secara profesional agar aman. Biarkan saja wisatawan masuk, tetapi wisatawan yang dituju adalah mereka yang memang sadar bahwa kegiatan ini berbahaya," ujarnya.

Penawaran paket wisata minat khusus semacam ini bisa membantu para pelaku wisata yang berada di sekitar kawasan Merapi. Sebab, sejak aktivitas Merapi meningkat, mereka mengeluhkan penurunan jumlah kunjungan wisatawan terutama ke kawasan Kaliurang

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar